Agrowisata Cabai Terpedas di Tapin
Pedasnya Cabai Hiyung Tapin Mengundang Perhatian Pengusaha Malaysia Menjalin Kemitraan
Pedasnya Cabai Hiyung Tapin Mengundang Perhatian Pengusaha Malaysia Menjalin Kemitraan
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Potensi pedasnya cabai rawit Hiyung 17 kali pedasnya cabai rawit biasa menarik pengusaha luar negeri menjalin kemitraan.
Junaidi, selaku petani cabai sekaligus Ketua Kelompok Tani Karya Baru di Desa Hiyung menghitung sekitar 25 hektare lahan di desa tetangga potensi ditanami cabai rawit Hiyung.
Lahan itu akan menghasilkan panen cabai rawit Hiyung sebagai bahan baku abon cabai Hiyung yang diinginkan pengusaha Internasional.
Tentu saja, merealisasikan tantangan itu harus dulungan dari Pemerintah Kabupaten Tapin, Pemerintah Kalsel bersama Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Banua Prima Persada.
"Pedasnya cabai rawit Hiyung ini 17 kali cabai rawit biasa," ujar Junaidi berpromosi.
• Dikembangkan di Desa Hiyung Tapin, Cabai ini Pedasnya 17 Kali dari Cabai Rawit
• Cabai Hiyung Dijadikan Ikon Pertanian Hortikultura di Tapin, Kini Tersedia dalam Bentuk Abon
• Cabai Hiyung dari Tapin Jadi Objek Studi Banding dan Penelitian Mahasiswa Pertanian
• Bantu Petani Desa Hiyung Tapin, Pemerintah Siapkan Penampungan 6 Ton Cabai Basah
• Petani Desa Hiyung Tapin Melakukan Percontohan Tanaman Cabai Berpelindung Jaring
• Potensi Cabai Hiyung yang Dibudidayakan Petani di Tapin Dilirik Pengusaha Malaysia
Menanam pohon cabai rawit Hiyung dengan pelindung jaring atau paranet dilakukan selama musim hujan ini, di lahan miliknya pada Maret ini, bentuk nyata agar setiap musim selalu panen cabai.
Sekitar satu hektare lahannya, ujicoba bedengan diberi paranet hanyabse panjang 200 meter atau sekitar 600 pohon cabai rawit Hiyung.
"Dana pembelian paranet dan upah dan bibit cabai menggunakan dana pribadi. Tujuannya menjadi percontohan pada masa tanam 2021 nanti," katanya.
Inspirasi tanaman cabai rawit berparanet itu karena pernah dilibatkan Pemerintah Kabupaten Tapin melihat pasca panen di daerah Bogor awal 2016 dan Bandung pada 2017 silam.
Pemerintah Provinsi Kalsel membangunkan satu gudang produksi pasca panen abon cabai dan Pemerintah Kabupaten Tapin memberikan pelatihannya.
Potensi Cabai Hiyung yang Dibudidayakan Petani di Tapin Dilirik Pengusaha Malaysia |
![]() |
---|
Petani Desa Hiyung Tapin Melakukan Percontohan Tanaman Cabai Berpelindung Jaring |
![]() |
---|
Bantu Petani Desa Hiyung Tapin, Pemerintah Siapkan Penampungan 6 Ton Cabai Basah |
![]() |
---|
Cabai Hiyung dari Tapin Jadi Objek Studi Banding dan Penelitian Mahasiswa Pertanian |
![]() |
---|
Cabai Hiyung Dijadikan Ikon Pertanian Hortikultura di Tapin, Kini Tersedia dalam Bentuk Abon |
![]() |
---|